HM1L [baca:hamil]
Karya : Puthut Buchori
PERTUNJUKAN DIMULAI DENGAN LAGU DAN GERAK RAMPAK YANG
MENGGAMBARKAN TENTANG SEMANGAT KAUM MUDA DALAM MENGHADAPI DUNIA.
SYAIR 1 : MANUSIA
MUDA
Orang-orang Muda
Tersisihkan
keangkuhan generasi
Dikalahkan
kesombongan basi
Korban orde
pembodohan
Kami tak lagi bisa
bungkam
Tak lagi kami hanya
diam
Mesti terkotak sistem
aturan
Namun kami tetap
punya otak
Bergerak derak
harus teriak
Energi kami masih
perkasa
Menerjang menerpa
meski menendang
Karena kami tak
pernah lelah
Dengan gaya kami
Inilah diri kami
Aneka ragam
keinginan terpendam
Rupa-rupa warna
hasrat
Suka-suka segala
dicoba
Hura-hura sisi
dunia ceria
Muda-muda gaya
Hidup untuk
dinikmati
Jadikanlah
segalanya ceria
Uh…. Mempesona
BAGIAN 1
SEKELOMPOK ANAK MUDA KAUM PINGGIRAN YANG BERGAYA ‘PUNK[1]’
BERLARIAN MENGEJAR SESEORANG YANG MEREKA ANGGAP SEBAGAI MANGSA. DISUSUL
KEMUDIAN SEKELOMPOK ANAK MUDA YANG BERPAKAIAN MODIS (MODE MASA KINI) YANG JUGA
SEDANG MENGEJAR SESEORANG YANG JUGA
MEREKA ANGGAP SEBAGAI MANGSA.
BAGIAN 2
SEORANG PEREMPUAN BELIA DUDUK DIAM SEDANG DIADILI KEDUA
ORANG TUANYA. DIA HANYA MENANGIS TAK BERDAYA, SEMENTARA AYAHNYA MARAH KARENA
KELAKUAN ANAK SEMATA WAYANGNYA TIDAK SESUAI HARAPAN.
001. AYAH : Apa, hamil ?
002. SISI : Ya, maafkan Sisi ayah ?
BAGAI PETIR MENYAMBAR DISIANG BOLONG, AYAH MARAH
SEJADI-JADINYA.
003. AYAH : Oh my
God !!, dosa apalagi yang diperbuat anak ini, kutukan apalagi yang menimpa
keluarga ini.
004. SISI :
Maaf….
005. AYAH : Diam!! Ayah kurang memberi apa padamu, uang
jajan, pendidikan, kebutuhanmu
sehari-hari. Kurang apa coba, segala permintaanmu aku kabulkan semua.
006. SISI :
Ayah…
007. AYAH :
Jangan bicara dulu! Apa kamu tidak
kasihan pada ayahmu ini, pontang-panting bekerja untuk memenuhi kebutuhan
kalian, memberi makan kalian….
008. SISI :
Ayah…
009. AYAH :
Diam kataku!
010. IBU :
Ayah, berilah waktu untuk dia
berpendapat.
011. AYAH :
Kamu juga bu, orang tua yang tak bisa
mendidik anak. Kamu lebih banyak di rumah, lebih banyak bersama anak semata
wayang ini, kok ya bisa-bisanya sampai kecolongan “meteng[2]”
!
012. IBU :
Ha,
elho[3]
! kok jadi ayah juga menyalahkan aku ?
013.AYAH :
Kamu ibunya, tugasmulah mendidik anak !
014. IBU :
Siapa bilang ? Ayah juga punya kewajiban
mendidik dia.
015. AYAH :
Aku sibuk bekerja !
016. IBU :
Aku juga sibuk…
017. AYAH :
Sibuk apa ? Arisan, piknik, sibuk ubyang-ubyung[4]
dengan kelompok arisanmu itu ?
018. IBU :
Alaah[5],
ayah hanya bisa menyalahkan, menghindar dari tanggung jawab moral…
DI TENGAH PERTENGKARAN ITU, SISI BERTERIAK HISTERIS,
SUASANA JADI SEPI, BAPAK DAN IBU KELUAR DARI PANGGUNG. HANYA ADA SISI SENDIRI.
MELAMUN, MENERAWANG JAUH, KOSONG.
SYAIR 2 : ELEGI
SISI
Langkahku memang
salah, hatiku tak terarah
Karna tergoda dosa aku dicampakkan
Terusir dari dunia
yang kucinta
Tersisih dari orang
tercinta
Tak tahu harus
kemana menapak
Agar tetap diterima
dan dicinta
Aku butuh arah,
tanpa dihantui aib, dosa dan sesal
Ini bukan salahku
semata
Ini salah keadaan,
ini salah suasana
Ini salah jaman
yang menuntutku berbuat
Mengajariku untuk
ringan melakukan
BAGIAN 3
ANAK-ANAK BERGAYA ‘PUNK’ DENGAN ANEKA MACAM KENDARAAN: SKATEBOARD, SEPATU RODA, SEPEDA, DAN LAIN
SEBAGAINYA. BERTERIAK TANPA ATURAN, MENDEKATI SISI YANG MASIH SENDIRI.
019. SISI : Kalian ini siapa? Kok berdandan aneh ?
020. P M : Atas nama pimpinan kami kaum Punk, perkenalkan
aku Punk Melankolis akan menjadi
malaikatmu.
021. SISI : Malaikat ?
022. P M : Ya, malaikat yang dalam bahasa inggrisnya,
sebentar.. (membuka kamus) nah ini.. angel
(dibaca tetap angel-jawa-)
023. SEMUA : Hu.. enjel..
024. P M : Ya, ucapannya seperti temen-temenku itu tadi,
maklum bahasa Inggris anyaran[6]..
025. SISI : Kok malaikat ?
026. P M : Ya jelas malaikat, karena kami akan
menolongmu, (kepada kelompok Punk) ya
?
027. SEMUA : Tul !
028. P M : Karena aku tahu, kamu sedang kesusahan (kepada kelompok Punk) ya ?
029. SEMUA : Tul !
030. P M : Karena aku tahu, kamu sedang kesepian (kepada kelompok Punk) ya ?
031. SEMUA : Tul !
032. P M : Karena aku tahu, kamu sedang sendiri (kepada kelompok Punk) ya ?
033. SEMUA : Tul !
034. P M : Sebab aku tahu, kamu sedang butuh teman (kepada kelompok Punk) ya ?
035. SEMUA : Tul !
036. P M : Good…
good …good… begitulah kami, kompak.
037. SISI : Tetapi, aku…
038. JI-PUNK : Sudahlah, dik Friend, jangan ragukan soliditas dan soladaritas pertemanan kami,
jangan remehkan kualitas dan kuantitas serta orisinalitas perkawanan kami.
039. SISI : Siapa lagi ini ?
040. P M : Oh, ini Ji-Punk, atau Punk Genter[7],
beliau ini sekertaris kaum Punk.
041. SISI : Walah-walah, ada sekertarisnya ?
042. JI-PUNK : Meskipun kami ini kelompok inkonstitusional-marjinal[8], tetapi
kami sangat aktual, sehingga menganut organisasi yang prinsipial..
043. SISI : O…
044. JI-PUNK : Oh ya dik friend
, tadi ada instruksi dari kepala suku kami ‘ Bos Punk- reas’. Beliaunya
ingin menemui dik friend langsung.
045. SISI : Yang mana sih, pimpinan kalian ? Kok
keliatannya seru sekali ?
KEMUDIAN SISI MENEMUI PIMPINAN PUNK YANG TERNYATA DILUAR
DUGAAN, BERPOSTUR TUBUH KECIL DAN BISU.
046. SISI : (Tertawa
geli) Jadi ini, bos kalian ? Hallo
bos..
047. BOS : (Berbicara
tidak jelas)Operty iuythu nhuuijku bfgtrye okiuy
048. SISI : (Semakin
geli) Bos kalian...?
049. BOS : (Berbicara
tidak jelas, marah) Operty iuythu nhuuijku bfgtye okiuy !!
050. SISI : (Tertawa
semakin geli) Yang bener ?
051. BOS : (Berbicara
tidak jelas, semakin marah) Operty iuythu nhuuijku bfgtrye, okiuy…
052. PUNK-SIT : Eh, jangan main-main dengan bos, kalau
marahnya memuncak ati-ati[9].
SISI MASIH TERTAWA, BOS PUNK-REAS SEMAKIN MARAH DAN KEMUDIAN
DENGAN GUNA-GUNA MENYIHIR SISI HINGGA SISI JUGA IKUT BISU.
053. BOS : (Bahasa
tidak jelas) Operty iuythu nhuuijku bfgtrye, okiuperty ihu nhuuijku
bfgtrye, okiuyl.
054. SISI : (Bahasa
tidak jelas) Operty iuythu nhuuijku bfgtrye,okiuy
055. SEMUA :
Nah bener kan…
056. SISI :
(Protes)
Iperty iuythu nhuuijku bfgtrye, okiuy ?
057. BOS : (Menjawab
dengan santai) operty iuythu nhuuijku bfgtrye.
058. SISI : (Mencoba
berpendapat) operty iuybfgtyre, okiuy operty iuythu nhuuijku bfgtrye,
okiuy.
059. BOS :
(Masih
dengan santai) ouijku bfgtrye, okiuy.
060. SISI :
(Minta
maaf) atoiyujhny iuyhu nhuuijku bfgoikoitr.
061. BOS : (Dengan
penuh kebanggaan dan kemenangan, mengabulkan permintaan Sisi) eperty iuythu
nhuuijku bfgtrye, okilokiol.
062. SISI :
(Bicara
normal) ... ah akhirnya… terima kasih. Maaf .
DARI KEJAUHAN TERDENGAR SUARA MUSIK DISCO DAN SUARA ORANG-ORANG
TERTAWA PENUH KEGIRANGAN.
063. PINKPUNK :
Eh rombongan modis datang.
SEMUA MELIHAT BOS, LALU BOS BERBISIK KEPADA JI-PUNK.
064. JI-PUNK : Kata Bos, kita harus sembunyi !!
SEMUA ANAK PUNK BERSEMBUNYI. ROMBONGAN MODIS DATANG
MENDEKATI SISI.
065. MODELIA : Hey funkies, what happen ?
066. MODELINI : Are you cry, sweet heart ?
067. MODENA :
Are
you sad ?
068. MODENI : Are you lonely honey ?
069. MOMOD : What do
you love me ?
070. KAUMODE : Hu.. ngaco !
072. SISI : Kalian ini siapa ?
073. MODELIA : Aku ini penolongmu.
074. SISI : Penolong ? Kok bisa ? Penolong bagaimana?
075. MODELIA : Ya penolong, yang siap menampung segala curhat[12]mu,
keluh kesahmu, sakit hatimu, sedih-sedanmu, dan…
076. KAUMODE : Kaum mode, penyulap kesedihan menjadi
kebahagiaan. Kesusahan berubah keceriaan, jangan bete lah yaw !
077. MODELIA : Ya, kami akan membantumu untuk menciptakan
kesenangan.
078. KAUMODE :
Waow !
079. MODELIA :
Bermain ke awan yang penuh warna-warna.
080. KAUMODE :
Waow !
081. MODELIA :
Ke atas pelangi yang sudah dapat kami
ciptakan sendiri setiap hari..
082. KAUMODE :
Waow !
083. MODELIA :
Ke negeri para bidadari..
084. KAUMODE :
Waow ! Waow ! Waow ! ehm wow keren…
085. SISI :
Tetapi biarlah aku pikirkakan dulu, saat
ini aku belum bisa berpikir jernih.
086. MODELIA :
Itulah… untuk menjernihkan pikiranmu, tak
perlu pikir panjang.. ayo…
TIBA-TIBA
ANAK-ANAK PUNK MUNCUL DI HADAPAN MEREKA
087. PARA PUNK : Jangan !!
088. PUNK JAMBU : Ya, jangan ganggu teman kami, kami akan
mati-matian membelanya.
089. PKBN : Sekali saja kau memaksanya, awas !
090. MOMOD : Nantang ya ? Berani ya ? Memangnya siapa kamu
?
091. PUNK JAMBU : Aku Punk Jambu.
092. PKBN : Aku Punk Kosong Barbunyi Nyaring.
093. MOMOD : Baik, aku layani. Mudil, maju ! (tokoh Mudil maju menantang)
094. PUNK JAMBU : Untuk membela mati-matian, aku tak keberatan.
Punk Melankolis, maju !
095. P M : Lho, kok aku ? (Setelah berpikir sejenak akhirnya maju menantang Mudil) baik, oke sajalah…
DENGAN PENUH KEGAGAHAN PUNK MELANKOLIS MENGHADAPI MUDIL,
TETAPI BELUM SAMPAI DI DEPAN MUDIL, DIA SUDAH MUNDUR.
096. PARA PUNK : Kenapa ?
097. P M : Kasihan ...
098. BOS : (Berbicara tidak jelas) Miujfyr bfgrytgeerefed lhohkihklo.
099. P M : Baiklah kalau itu
kehendak bos.
DENGAN PENUH KEGAGAHAN KEMBALI KE ARAH MUDIL, TAPI BELUM
SAMPAI DI DEPAN MUDIL PUNK MELANKOLIS MUNDUR LAGI.
100. PARA PUNK : Kenapa lagi ?
101. P M : Nggak tega..
sungguh.. yang lain sajalah..
TIBA-TIBA SALAH SEORANG DIANTARA MEREKA BERTERIAK
“SERANG!!” DAN TERJADILAH PERKELAHIAN MASSAL. HINGGA AKHIRNYA TERDENGAR SUARA
SIRINE MOBIL POLISI, KAUMODIS DAN PUNK MEMBUBARKAN DIRI. KEMBALI SISI SEORANG
DIRI.
102. SISI : Sendiri lagi….
Mungkin sudah garis hidupku…
TIDAK TAHAN DENGAN RASA SAKIT DAN SEDIHNYA, SISI
TERJATUH. LALU MUNCUL ORANG-ORANG LORONG.
BAGIAN 4
SYAIR 3 :
ORANG-ORANG LORONG
Orang-orang lorong
Berjiwa penolong
Baju bolong tak
berarti hati kami kosong
Orang-orang lorong
Bukanlah tikus
pengerat
Penyayat para
rakyat
Orang-orang lorong
Orang-orang lorong
103. ORANG 1 : Ada yang sakit.
104. ORANG 2 : Siapa ?
105. ORANG 1 : Entahlah, seorang perempuan muda yang penuh
beban derita.
106. ORANG 2 : Astaga, kasihan.. entah dosa apa yang
mengutuknya..
107. ORANG 3 : Mari, kita rawat dia.
108. ORANG 4 : Ya, dia sama manusianya dengan kita, kita
wajib membantu kelelahan hidupnya.
109. ORANG 5 : Ya benar, hidup ini memang sudah sarat dengan
persoalan. Tetapi kenapa perempuan muda ini yang harus menempuhnya?
110. ORANG 6 : Mari, kita berusaha menyembuhkannya.
LANTAS ORANG-ORANG LORONG BERUSAHA MENYEMBUHKAN DENGAN
DOA-DOA RITUAL MEREKA. SETELAH DIBERI BEBERAPA RAMUAN JAMU SISI MULAI SADARKAN
DIRI.
111. SISI : Orang-orang aneh lagi, apa kalian juga akan
meninggalkan aku, menjauhiku seperti yang lain…
112. ORANG 2 : Kenapa kau katakan itu ?
113. SISI : Aku sedang menjalani pelik dan rumitnya hidup,
tetapi orang-orang malah menjauhiku, bahkan orang-orang tercintaku mencampakkan
aku. Aku yang sedang terkena musibah, malah semakin hari semakin dapat masalah.
Aku memang sedang susah, karena lupa Gusti Allah aku hamil di luar nikah.
(Berbicara sendiri) dikeluarkan dari
sekolah, tidak diterima di rumah... aku lelah. Dijauhi teman-teman, orang-orang
terkasihpun lambat laun meninggalkan... aku bosan....
114. ORANG-ORANG :
O…
115. ORANG 6 :
Jangan kau anggap musibah itu adalah
musibah. Tetapi anggaplah sebagai anugerah, serta petiklah hikmah daripadanya.
116. SISI :
Tapi aku telah melulu berdosa, bahkan
dengan orang tua. Akupun telah durhaka, membuat dia murka. Masihkah aku
terampuni ?
117. ORANG 6 :
Gusti Allah itu samudera kasih. Jangan
kau remehkan Beliau. Jika kau sungguh-sungguh bertaubat, Beliau pasti menerima.
118. SISI :
Masih mau menerima..
119. ORANG 6 :
Ya, pasti ! seperti kami di sinipun akan
menerima ketulusan hatimu dengan lapang dada. Mari kami antarkan kau ke tempat
ibadah.
120. SISI :
Terima kasih.
SISI DAN ORANG-ORANG LORONG MENUJU KE SUATU TEMPAT. MENINGGALKAN
PANGGUNG
BAGIAN
5
DI
MARKAS ANAK-ANAK PUNK
121. BOS :
(Marah besar dengan bahasa yang tidak
jelas) Operty iuythu nhuuijku bfgtrye, okiuperty ihu nhuuijku bfgtrye.
Operty iuythu nuye, okiuperty ihu nhuuijku bfgtrye.
122. P M :
(Merasa bersalah dan hampir menangis) Itu
bukan salah saya bos, bukannya saya tak berani, masak saya ditandingkan dengan
anak kecil, yang benar saja..
123.BOS :
Operty iu bfgtyre, okiuperty ihu nhuuijku brye.
124. P M :
Ya baiklah, kalau saya tetap disalahkan..
125. PUNK JAMBU :
Kamu memang salah, tugas begitu saja tidak mampu.
126. JI-PUNK : Gara-gara kamu, schedulle kita berantakan. Kita rugi immaterial, kita jadi gagal. Sial
!!
127. PKBN :
Ho’oh, sial !
128. PINKPUNK :
Idih.. kamu pigimana[13] sih..
kacau... kacau, kepalaku jadi pusing…
129. JI-PUNK :
Menurut catatanku, gara-gara kegagalanmu kita rugi sebanyak 32 kali.
KARENA DIMARAHI OLEH SEMUA ANGGOTA PUNK, PUNK MELANKOLIS MENANGIS.
130. PUNK JAMBU : Dasar Punk Melankolis ! Gitu aja nangis, minta
perhatian.
131. PUNK-SIT : Punk kok tidak tahan banting.
132. PKBN : Punk itu harus eye-waterproof .
133. PUNK-SIT : Apa itu ?
134. PKBN :
Artinya, anti air mata, seorang punker
tidak boleh nangis. Apa itu, setiap dimarahi nangis, mewek, kolokan banget
kamu.
135. BOS :
(Menasehati)
operty iuythu nhu bfgtrye, okiuperty ihu nhuuijku.
136. PINKPUNK :
Ini baru rombongan kita yang marah. Coba kalau
rombongan Punk se Asia tenggara marah semua padamu, habis deh air matamu !
PUNK MELANKOLIS MASIH MENANGIS MERASA BERSALAH. DI TENGAH
TANGISNYA HANDPHONE-NYA BERBUNYI.
137. P M :
(Masih
menangis) Ya, halo. Ada apa ? sedang sedih nih. Kalau tak ada kabar baik
telponnya nanti saja. (tiba-tiba
wajahnya jadi cerah, ada berita bagus, tangisnya langsung berhenti) Apa ?
Gadis muda yang aku cari-cari itu sudah ketemu ? Ya.. baik, aku akan segera
kesana...
138. BOS :
Operty iuyhu nhuuijku bfgtrye ?
139. P M :
Berita bagus bos, wanita muda yang mau
kita santlap[14]
itu sudah ketemu..
140. BOS :
(Memberi
perintah) Oiuythu nhuuijke, rty ihu n !!!
ANAK-ANAK PUNK LANGSUNG BERHAMBUR KELUAR MARKAS, KELUAR
PANGGUNG
BAGIAN
6
DI MARKAS MODIS, SEMUA BERPIKIR KERAS UNTUK MENDAPATKAN
SISI.
141, MODELIA :
Hu… gara-gara rombongan jabrik semua jadi
kacau... kacau beliau semua rencana kita.
142. MODELINI :
Gara-gara jabrik bagaimana ? Ini karena
kita yang telat datang.
143. MODENA :
Modelini ! Kita telat datang, karena kamu
mandi kelamaan.
144. MODELINI :
Eh, kok aku disalahin ? Ini karena adik
kamu Modelia yang bersoleknya salah
melulu !
145. MODELIA :
Aku kok jadi disalahkan ?
146. MODELINI :
Iya memang gara-gara kamu ! coba tanya
Modeni.
147. MODENI :
Ho’oh.
148. MOMOD :
Sudah.. jangan pada ribut sendiri ! Ayo,
kita rebut bareng-bareng.
KEMUDIAN
SEMUA KAUMODE MENYALAHKAN SATU SAMA LAIN.
149. MODELO :
Hei, cukup saling menyalahkan ! ingat
kata pepatah, bersalah kita teguh bercerai kita runtuh.
150. KAUMODE :
Hu….
151. MOMOD : Daripada saling menyalahkan, lebih baik kita
konsentrasi bersama.
KAUMODE MEMBUAT KOMPOSISI GERAK UNTUK MELAKUKAN KONSENTRASI
MASSAL. DAN SETELAH KONSENTRASI.
152. MOMOD : Ketemu ?
153. KAUMODE :
Di sana (masing-masing menunjuk ke arah yang berbeda) ha ?
154. MOMOD :
Kita ulangi.
KEMBALI
KAUMODE MEMBUAT KOMPOSISI GERAK DAN SETELAH ITU.
155. MOMOD :
Ketemu ?
156. KAUMODE :
Di sana (semua masih menunjuk ke arah yang berbeda) ha?
157. MOMOD :
Baiklah, sekali lagi.
KAUMODE KEMBALI MEMBUAT KOMPOSISI GERAK UNTUK
KONSENTRASI. DAN SETELAH KONSENTRASI.
158. MOMOD : Bagaimana sekarang ?
159. KAUMODE :
Di sana (sekarang semua menunjuk ke arah yang sama) yes!
KAUMODE
BERLARI MENUJU KE ARAH YANG DITUNJUK.
BAGIAN
7
DI SUATU TEMPAT TERAKHIR BAGI SISI. SETELAH ORANG-ORANG
LORONG MELAKUKAN RITUAL PERSEMBAHAN KEPADA GUSTI.
160. SISI :
(Dengan penuh senyum kebanggaan) Yah..
karena beban hidup yang teramat sangat, aku jadi sekarat. Namun kini aku sudah
merasa nikmat, kapanpun aku siap menghadap. Karena aku sudah merasa diterima, aku
telah merasa dicinta, cinta abadi semesta.
SEJENAK KEMUDIAN SISI ROBOH DARI SAKIT DAN SEKARATNYA. IA
TELAH DITELAN USIA MUDA.
161. ORANG 6 :
Sang Maha Nasib, penguasa jagad,
terimalah manusia muda penuh derita ini di pangkuanMu, di surgaMu, dia pasti
akan sembuh dan bahagia.
ANAK-ANAK PUNK DAN KAUMODE SECARA BERSAMAAN HADIR DI
TEMPAT RUH SISI MENINGGALKAN ALAM SEMESTA. MEREKA HANYA DAPAT MELONGO MELIHAT
KEPERGIAN SISI.
162. ORANG 6 :
Ya, kini dia telah lega. Dicinta oleh
yang Maha Tulus dan Maha Ikhlas mencintainya... Tuhan Sang Pencipta Cinta...
ANAK-ANAK
PUNK DAN KAUMODE HANYA TERDIAM, KAKU.
BAGIAN
8
SEMENTARA
DI RUMAH AYAH DAN IBU SISI.
163. IBU :
Yah.. Ayah..
164. AYAH :
Apa ?
165. IBU :
Sisi, yah…
166. AYAH :
Apa bikin ulah ?
167. IBU :
Ya, untuk terakhir kalinya… (tidak kuat
menahan haru dan tangisnya) ia telah pergi, ia meninggalkan dunia ini karena
sakit parah lahir batinnya, ia mati karena sakit hati karena hidup diantara
orang tua yang sakit, ia sekarat diantara masyarakat yang sakit, Sisi semata
wayang kita telah pergi, kasihan Sisi, kasihan bayi yang tengah dikandungnya.
168. AYAH :
Ha ?
LAGU
KEMATIAN MENUTUP CERITA INI.
SEMOGA MENJADI PEMIKIRAN BAGI YANG KEHILANGAN ARAH.
SEMOGA MENJADI PEMICU MENCARI OBAT BAGI MASYARAKAT YANG SAKIT.
SELESAI.
Yogyakarta, 17 Juni 2008
Nama Panggung: Puthut
Buchori
Nama Asli: Buchori Ali
Marsono
No KTP :
13.5002.060971.0001
Alamat : Gowongan Kidul
Jt III/412 Yogyakarta 55232
Email : masa_teater@yahoo.com
[1] Sebuah gaya
kaum pinggiran dengan baju dan celana ketat, rambut kaku berdiri seperti suku
Mohawk di Indian dan banyak asesoris dari metal di seluruh tubuhnya.
[2] Meteng (Jawa), berarti Hamil.
[3] Ungkapan bernada bertanya karena disepelekan.
[4] Ubyang-ubyung (Jawa), berarti berjalan kesana-kemari mengikuti arus
kawan-kawanya.
[5] Ungkapan menyepelekan pembicaraan.
[6] Anyaran (Jawa), berarti masih baru
[7] Genter (Jawa), berarti bilah bambu yang panjang
[8] Berarti kelompok kaum marginal yang tidak diakui secara hokum.
[9] Ati-ati (Jawa), berarti hati-hati
[10] Bete, bahasa remaja yang berarti bosan
[11] Akika, dalam kamus gaul karya : Debby Sahertian berarti Aku
[12] Curhat, akronim dari curahan hati.
[13] Pigimana, adalah distorsi kata dari kata bagaimana
[14] Santlap (Jawa), berarti dimakan.
Best Online Casino Bonus Codes 2021 - CasinoFreak.com bet365 bet365 우리카지노 우리카지노 카지노사이트 카지노사이트 808캐치볼 도메인 : 뉸진리 요튰 요러찌 - Vntopbet
BalasHapus