KEHIDUPAN GALILEI
Judul asli : Leben
des Galilei
Karya : Bertolt Brecht
Terjemahan : Frans Raharjo
Para Pelaku :
- Gal (Galilei)
- And (Andrea), anak lelaki
- Sar (Nyonya Sarti), ibu Andrea, pemilik rumah
Panggung menggambarkan ruang kerja
Galilei.
01. Gal :
Jadi kau sudah mengerti apa yang aku jelaskan kemarin?
02. And : tentang apa?
03. Gal : Tentang apa?
04. And : Tentang
Koppernikus dengan perputarannya itu.
05. Gal : Ya.
06. And : Belum. Bagaimana mungkin Anda
harapkan aku ngerti? Aku masih sukar memahami. Satu Oktober nanti usiaku baru
genap sebelas.
07. Gal : Apa salahnya kau memahami, nak? Aku
ingin, agar orang mengerti apa yang aku pikirkan. Untuk itu aku bekerja dan
uangnya kubelikan buku-buku daripada kubayarkan tukang susu.
08. And : Tapi kenyataannya aku selalu
melihat, matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Begitu selalu.
Matahari tidak pernah mandeg. Tidak pernah dan tidak akan mandeg.
09. Gal : Apa? Kaukatakan engkau melihat? Apa
yang kau lihat? Sebenarnya engkau tidak melihat apa-apa. Engkau sekedar
membelalakkan matamu. Membelalakkan mata belum berarti melihat. (Gal menaruh meja waskkom di tengah-tengah
kama). Nah ini matahari. Duduklah. (And
duduk si kursi, Gal berdiri di belakangnya). Coba katakan mana mataharinya?
Di sebelah kanan, atau di sebelah kiri?
10. And : Di sebelah kiri.
11. Gal : Bagus. Dan sekarang bagaimana
caranya supaya matahari itu berada di sebelah kanan?
12. And : Jika Anda
memindahkan matahari itu ke sebelah kanan, tentu!
13. Gal : Cuma begitu saja? Tidak ada cara
lain? (Gal mengangkat And sekaligus
dengan kursi yang didudukinya dan memindahkannya ke sebelah lain dari meja
waskom). Nah, sekarang di mana mataharinya?
14. And : Di sebelah kanan.
15. Gal : Dan apakah matahari
itu tidak bergerak?
16. And : Tentu tidak!
17. Gal : Jadi yang
bergerak adalah....
18. And : Aku.
19. Gal : Salah! Goblok!
Kursinya!
20. And : Tapi aku kan
merekat pada kursi itu?
21. Gal : Nah, kursi itu adalah bumi. Dan
engkau berada di atas bumi itu. (Sar, masuk,
mengatur tempat tidur sambil memperhatikan).
22. Sar : Apa yang sedang
Anda ajarkan kepada anakku, Tuan Galilei?
23. Gal : Aku sedang
mengajar dia melihat, Nyonya Sarti.
24. Sar : Dengan cara
mengurung dia dalam kamar seperti ini?
25. And : Jangan ikut campur, bu. Ibu kan
tidak mengerti apa yang sedang kami pelajari.
26. Sar : O, ya, tapi apakah kau sendiri
mengerti pelajaran itu? (kepada Gal)
Jangan Anda ajari dia hal yang sukar-sukar. Sedang dua kali dua dikatakan lima.
Dia selalu salah wesel tentang apa yang Anda ajarkan kepadanya. Malah kemarin
dia memberi tahu aku, katanya bumi ini berputar mengelilingi matahari. Ia yakin
benar, karena katanya soal itu telah diselidiki dengan seksama oleh orang yang
bernama Koppernikus.
27. And : (kepada Gal) Bukankah Koppernikus memang telah menyelidikinya
dengan seksama, Tuan Galilei? Lebih baik Anda jelaskan sendiri kepada ibu.
28. Sar : Apa? (kepada Gal) Jadi Anda sendiri telah mengajarkan omong kosong
semacam itu? Pantessan anakku ngomong kiri-kanan di sekolah. Sampai-sampai para
rohaniwan mendatangi aku, gara-gara pernyataannya yang lancang yang bisa
membawa bencana itu. Anda patut malu, Tuan Galilei.
29. Gal : (sambil sarapan) Penyelidikan kami cukup mempunyai dasar yang kuat,
Nyonya Sarti. Setelah melalui perdebatan yang sengit, akhirnya Andrea dan aku
sampailah pada suatu penemuan baru. Tak lama lagi kita akan menyingkap tabir
rahasia yang menyelimuti bumi kita. Akan tampil suatu zaman baru. Zaman yang
jaya, di mana dibutuhkan kegairahan untuk hidup.
30. Sar : Ya...., mudah-mudahan dalam zaman
baru itu nanti kita masih mampu membayar tukang susu. Tuan Galilei, di luar ada
orang muda, yang juga mempelajarinya. Pakaiannya bagus dan membawa surat
pujian. (Sar, menyerahkan surat) Semoga
Anda tidak mengecewakan aku dan janganlah Anda abaikan surat itu. Aku prihatin
tentang rekening susu itu.
**
Diketik ulang oleh: Ni Ketut Anis Widhiani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar