WELCOME TO "O-REZ" BLOG

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Budaya!!!

Wellcome to my blog !
Selamat datang teman-teman pecinta budaya ... Blog ini O-Rez buat untuk memberi sedikit bantuan kepada teman-teman yang sedang membutuhkan naskah-naskah teater, cerpen, maupun monolog. Tak perlu panjang lebar, silahkan nikmati naskah-naskahnya !!!
Semoga berguna !!!

Keep Smiling From O-Rez :)

Label

Minggu, 07 Oktober 2012

KEHIDUPAN GALILEI


KEHIDUPAN GALILEI
Judul asli : Leben des Galilei
Karya : Bertolt Brecht
Terjemahan : Frans Raharjo

Para Pelaku :
  1. Gal (Galilei)
  2. And (Andrea), anak lelaki
  3. Sar (Nyonya Sarti), ibu Andrea, pemilik rumah


Panggung menggambarkan ruang kerja Galilei.
01. Gal             : Jadi kau sudah mengerti apa yang aku jelaskan kemarin?
02. And            : tentang apa?
03. Gal             : Tentang apa?
04. And            : Tentang Koppernikus dengan perputarannya itu.
05. Gal             : Ya.
06. And            : Belum. Bagaimana mungkin Anda harapkan aku ngerti? Aku masih sukar memahami. Satu Oktober nanti usiaku baru genap sebelas.
07. Gal             : Apa salahnya kau memahami, nak? Aku ingin, agar orang mengerti apa yang aku pikirkan. Untuk itu aku bekerja dan uangnya kubelikan buku-buku daripada kubayarkan tukang susu.
08. And            : Tapi kenyataannya aku selalu melihat, matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Begitu selalu. Matahari tidak pernah mandeg. Tidak pernah dan tidak akan mandeg.
09. Gal             : Apa? Kaukatakan engkau melihat? Apa yang kau lihat? Sebenarnya engkau tidak melihat apa-apa. Engkau sekedar membelalakkan matamu. Membelalakkan mata belum berarti melihat. (Gal menaruh meja waskkom di tengah-tengah kama). Nah ini matahari. Duduklah. (And duduk si kursi, Gal berdiri di belakangnya). Coba katakan mana mataharinya? Di sebelah kanan, atau di sebelah kiri?
10. And            : Di sebelah kiri.
11. Gal             : Bagus. Dan sekarang bagaimana caranya supaya matahari itu berada di sebelah kanan?
12. And            : Jika Anda memindahkan matahari itu ke sebelah kanan, tentu!
13. Gal             : Cuma begitu saja? Tidak ada cara lain? (Gal mengangkat And sekaligus dengan kursi yang didudukinya dan memindahkannya ke sebelah lain dari meja waskom). Nah, sekarang di mana mataharinya?
14. And            : Di sebelah kanan.
15. Gal             : Dan apakah matahari itu tidak bergerak?
16. And            : Tentu tidak!
17. Gal             : Jadi yang bergerak adalah....
18. And            : Aku.
19. Gal             : Salah! Goblok! Kursinya!
20. And            : Tapi aku kan merekat pada kursi itu?
21. Gal             : Nah, kursi itu adalah bumi. Dan engkau berada di atas bumi itu. (Sar, masuk, mengatur tempat tidur sambil memperhatikan).

22. Sar             : Apa yang sedang Anda ajarkan kepada anakku, Tuan Galilei?
23. Gal             : Aku sedang mengajar dia melihat, Nyonya Sarti.
24. Sar             : Dengan cara mengurung dia dalam kamar seperti ini?
25. And            : Jangan ikut campur, bu. Ibu kan tidak mengerti apa yang sedang kami pelajari.
26. Sar             : O, ya, tapi apakah kau sendiri mengerti pelajaran itu? (kepada Gal) Jangan Anda ajari dia hal yang sukar-sukar. Sedang dua kali dua dikatakan lima. Dia selalu salah wesel tentang apa yang Anda ajarkan kepadanya. Malah kemarin dia memberi tahu aku, katanya bumi ini berputar mengelilingi matahari. Ia yakin benar, karena katanya soal itu telah diselidiki dengan seksama oleh orang yang bernama Koppernikus.
27. And            : (kepada Gal) Bukankah Koppernikus memang telah menyelidikinya dengan seksama, Tuan Galilei? Lebih baik Anda jelaskan sendiri kepada ibu.
28. Sar             : Apa? (kepada Gal) Jadi Anda sendiri telah mengajarkan omong kosong semacam itu? Pantessan anakku ngomong kiri-kanan di sekolah. Sampai-sampai para rohaniwan mendatangi aku, gara-gara pernyataannya yang lancang yang bisa membawa bencana itu. Anda patut malu, Tuan Galilei.
29. Gal             : (sambil sarapan) Penyelidikan kami cukup mempunyai dasar yang kuat, Nyonya Sarti. Setelah melalui perdebatan yang sengit, akhirnya Andrea dan aku sampailah pada suatu penemuan baru. Tak lama lagi kita akan menyingkap tabir rahasia yang menyelimuti bumi kita. Akan tampil suatu zaman baru. Zaman yang jaya, di mana dibutuhkan kegairahan untuk hidup.
30. Sar             : Ya...., mudah-mudahan dalam zaman baru itu nanti kita masih mampu membayar tukang susu. Tuan Galilei, di luar ada orang muda, yang juga mempelajarinya. Pakaiannya bagus dan membawa surat pujian. (Sar, menyerahkan surat) Semoga Anda tidak mengecewakan aku dan janganlah Anda abaikan surat itu. Aku prihatin tentang rekening susu itu.

**

Diketik ulang oleh: Ni Ketut Anis Widhiani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar