DRAMA & LAGU ANAK ANAK[1]
DEWI MASYITOH
Karya: Puthut Buchori
001.Lagu Para Pekerja
Ya Allah yang
esa, zat yang bijaksana
kami kaum
pekerja, miskin papa
selalu dihina
dan kerja paksa
namun kami
tetap mengagungkan nama-Mu
Allahuakbar,
Allahuakbar, Allahuakbar
kami bekerja
atas nama-Mu
Bismillah,
Bismilllah, Bismillah
kami bekerja
dijalan-Mu selalu
Alhamdulillah
kami masih
mendapat Anugerah sehat-Mu
Ya Allah yang
Khaliq, yang maha penyayang
segala puji
bagi-Mu
kami makhluk
dan akan hanya menyembah-Mu
dalam sakit,
dalam gembiraku
DI TENGAH KAUM PEKERJA YANG
SEDANG MENJALANI KERJA PAKSA, MASYITOH DAN PUTRI FIRAUN MEYAKSIKAN PARA PEKERJA
ITU DI CAMBUK, DI SIKSA UNTUK BEKERJA PAKSA DEMI CITA CITA DUNIAWI RAJA FIRAUN.
002.MASYITOH : Lihatlah putri, para pekerja itu, dicambuk, ditendang
bagai binatang-binatang, hanya demi cita-cita duniawi yang hanya sesaat.
003.PUTRI FIRAUN :
Apa artinya ibu Masyitoh ?
004.MASYITOH :
Artinya segala sesuatu yang ada didunia ini hanya sesaat belaka, hidup di dunia
hanya sementara. Kelak setelah kita mati, baru akan kekal di akhirat.
005.PUTRI FIRAUN :
Akhirat itu apa ?
006.MASYITOH :
Adalah alam setelah kita mengalami penantian di alam kubur. Alam setelah kita
dihisab, dihitung amal kebaikan kita, dan pebuatan-perbuatan dosa kita.
007.PUTRI FIRAUN :
Apakah para budak, hamba-hamba ayahanda Firaun itu juga ikut akan di hitung.
008.MASYITOH :
semua, semua akan mendapat perlakuan yang
sama.
009.PUTRI FIRAUN :
Sama ?
010.MASYITOH :
Ya sama, semua orang adalah sama di hadapan Allah.
011.PUTRI FIRAUN :
Allah ?
PARA PEKERJA PERLAHAN-LAHAN
MENINGGALKAN PANGGUNG. TINGGAL MASYITOH DAN PUTRI FIRAUN.
012.PUTRI FIRAUN :
Allah ? Allah itu siapa sih ibu ?
013.MASYITOH :
Allah adalah…
014.PUTRI FIRAUN :
Siapa ibu ?
015.MASYITOH :
( MENYANYI SAMBIL MENYISIR RAMBUT PUTRI FIRAUN)
Allah adalah penguasa semesta
pencipta
langit dan bumi
penguasa
siang dan malam
yang
menentukan hidup dan mati seseorang
Allah
adalah zat yang harus disembah
hanya
kepada Dia kita patut menyerah
hanya
oleh Dia kita bisa kalah
hanya
Allah tujuan kita beribadah
016.PUTRI FIRAUN : Oh begitu ? Jadi Allah itu adalah nama lain
dari ayahanda Firaun?
SISIR MASYITOH TIBA TIBA TERLEPAS DARI
TANGAN DAN JATUH KE LANTAI.
017.MASYITOH :
Inalillahi wa ina ilaihi roji’un (SAMBIL MEMUNGUT SISIR YANG JATUH) Bukan…
018.PUTRI FIRAUN :
Bukan ?
019.MASYITOH :
Ya, bukan! Ayahandamu Firaun bukanlah Allah, karena tidak ada sekutu bagi
Allah, Allah itu esa, tunggal. Sedangkan ayahandamu Firaun adalah manusia
biasa, seperti hanya kita, di depan Allah sama derajatnya dengan kaum pekerja.
020.PUTRI FIRAUN :
Ibu jangan sembrono, nanti kalau ayahanda mendengar, beliau pasti akan murka.
Apa ibu tidak takut.
021.MASYITOH :
Yang patut di takuti manusia hanyalah Allah, dan bukan siapa-siapa.
022.PUTRI FIRAUN :
(MARAH & MEMBENTAK) Ibu !
023.MASYITOH :
Ibu telah terlanjur berbicara nak, dan ibu memang harus berbicara, karena
memang itulah kebenarannya.
024.PUTRI FIRAUN :
Tidak ! Aku akan melapor ayah ! (PUTRI FIRAUN LARI KELUAR PANGGGUNG UNTUK
MELAPOR AYAHNYA: RAJA FIRAUN) Ayah !….
TIBA-TIBA BEBERAPA ORANG PASUKAN
PENGAWAL FIRAUN MENYERBU MASUK RUANGAN YANG DI PAKAI MASYITOH DAN PUTRI FIRAUN.
025.PENGAWAL 1 :
Mana Pemberontaknya ?
026.PENGAWAL 2 :
Dimana Penghasutnya ?
027.PENGAWAL 3 :
Dimana penyusup yang telah memnggangu tuan putri ?
028.PENGAWAL 1 :
Ibu Masyitoh. Tahukah kamu orang yang mengganggu tuan putri?
029.PENGAWAL 3 :
Katanya penyusup itu ada di ruangan ini !
030.PENGAWAL 2 :
Tunjukkan bu, biar aku cincang dan aku hajar dia !
031.MASYITOH :
(BERBICARA RAGU RAGU) Kalau yang dimaksud sebagai penghasut… adalah orang… yang telah menyamakan Baginda
raja Firaun… dengan orang lain…. (TEGAS) aku lah orangnya.
032.PR PENGAWAL :
Apa ?
033. MASYITOH :
Akulah orang yang tidak percaya kalau Firaun itu adalah tuhan !
FIRAUN DAN PUTRINYA MUNCUL DIIRING DAYANG-DAYANG.
034.FIRAUN :
Kurang ajar, keparat !
(Lagu
Firaun)
Hai
budak hina dina
budak
yang tak tahu di untung
kuberi
posisi yang enak di kerajaanku
kupenuhi
banyak kebutuhan hidupmu
bahkan
aku layakkan kemanusiaanmu
tetapi
kau
malah tidak percaya aku penentu sederajatmu
Hai
budak keparat
beraninya
kau menghina rajamu
kurang
ajarnya kamu menghina tuhanmu !
035.MASYITOH :
Karena engkau memang bukan tuhanku.
036.FIRAUN :
Hei Masyitoh ! engkau kurang ajar, beraninya kau berkata seperti itu ! Akan
kuhukum kamu !
037.MASYITOH :
Aku tidak takut hukumanmu, itu hanya hukum dunia, yang aku takut adalah hukuman
Allah, hukuman akhirat !
038.FIRAUN :
Sudah tinggi pitamku, masih saja engkau berani membanyol !
039.PUTRI FIRAUN :
Ibu, perbaikilah kata-kata ibu, sebelum ayahanda benar-benar murka !
040.MASYITOH :
Putri, ini bukanlah sekedar kata-kata, tetapi ini adalah suatu kebenaran yang
harus di tegakkan.
041.PUTRI FIRAUN :
Ibu, sudahlah, akhiri pertengkaran ini, aku masih dapat untuk membujuk ayah,
bila ibu mau tunduk dan patuh pada perintah ayah.
042.MASYITOH :
Tidak putri, ini sudah keputusan ibu, ini sudah pilihan ibu.
043.FIRAUN :
Pilihanmu adalah siksa, dan akan aku kabulkan pilihanmu. Pengawal !! Siapkan
tungku raksasa !! Seret juga keluarga masyitoh untuk di hukum.
044.PUTRI FIRAUN :
Ayah !! kenapa harus seberat itu. (KEPADA MASYITOH) Ibu maafkan aku ibu, aku
tak tahu kalau akan sampai begini jadinya.
045.FIRAUN :
Sudah ! diamlah Putri ! ini akan menjadi pelajaran semua orang, bahwa siapa
saja yang membangkan akan mendapat hukuman ! (KEPADA ORANG-ORANG) Rakyatku,
menghadaplah, aku akan memberi peringatan kepada kalian.
BEBERAPA ORANG BERDUYUN-DUYUN MENUJU TEMPAT HUKUMAN.
046.FIRAUN : (LAGU FIRAUN)
Rakyatku
semua,
lihatlah
contoh pengkhianatan,
saksikan
contoh pengingkaran.
Budakku
yang bernama masyitoh telah membangkang,
tidak
mengakui kalau aku adalah tuhan,
yang
menguasai kalian,
yang
menentukan hidup dan mati kalian.
Dan
bagi siapa saja yang mengikuti jejak masyitoh,
akan
bernasib sama,
mampus
di tungku raksasa.
047.RAKYAT :
Ampun tuanku….
048.FIRAUN :
Bagaimana masyitoh ? apakah kamu masih keras kepala ? Dengan disaksikan
rakyatku, aku masih akan memberi kesempatan kepadamu ?
049.PUTRI FIRAUN :
Ayolah ibu, minta ampun kepada ayahanda Firaun.
050.MASYITOH :
Tidak ! keputusanku sudah bulat, pilihanku sudah benar. Tuhanku hanya Allah,
tempat aku menyembah, tempat aku berserah. Tidak ada tuhan lain selain Allah.
051.FIRAUN :
Allahmu itu siapa, kok begitu hebatnya mau melawan aku, kok berani memusuhiku.
052.MASYITOH :
(LAGU MASYITOH)
Allah
adalah yang menciptakan kita,
yang
mencipta bumi tempat kita berpijak,
yang
mengganti siang dan malam,
dan
yang menentukan hidup dan mati kita.
053.FIRAUN :
Tidak bisa ! akulah yang menentukan hidup dan mati seseorang, aku yang memberi
wewenang, seseorang itu boleh hidup atau harus mati. Seperti nasibmu sebentar
lagi, kalau engkau tetap membangkang, maka kuputuskan engkau mati hari ini.
054,MASYITOH :
Astagfirullahaladzim. Engkau sudah benar-benar keterlaluan Firaun, engkau telah
dengan sombong menyekutukan Allah.
055.FIRAUN :
Mana Allahmu itu, suruh kemari, akan kutantang dia.
056.MASYITOH :
Allah tidak tampak di sini, Namun ada di sini, sedekat cinta kita kepadaNYA,
sedekat hati kita begitu kita serahkan hidup kepadaNYA. Allah itu dekat ketika
kita menginginkan Beliau dekat, dan jauh ketika kita menginginkan jauh.
057.FIRAUN :
Jauh dekat, jauh dekat, omong kosong.
058.MASYITOH :
Karena memang itu kenyataannya.
059,FIRAUN :
Kenyataan apa ?
060.MASYITOH :
Kenyataan bahwa aku tidak takut kepada orang yang menyekutukan Allah, karena
Allah sangat dekat denganku saat ini.
061.FIRAUN :
Dan kau bersama Allahmu itu tidak takut ketika aku godog di atas tungku raksasa
?
062.MASYITOH :
Insya Allah, Tidak !
063.FIRAUN :
Juga engkau tidak takut ketika anak-anakmu, suamimu, turut aku godog sampai
melepuh ditungku raksasa ?
064.MASYITOH :
Insya Allah, Tidak !
PENGAWAL MEMBAWA MASUK ANAK DAN SUAMI MASYITOH.
065.SUAMI :
Alhamdulillah. Alhamdulillahirrobbil’alamin, engkau masih tabah pada
pendirianmu, engkau masih mencintai Allah.
066.FIRAUN :
Nah sekarang sudah lengkap, dan akan lengkap pula penderitaanmu masyitoh.
067.MASYITOH :
Aku bahagia.
068.FIRAUN :
Engkau tidak takut sedikitpun ketika anak-anakmu ini aku jadikan sop tanpa
bumbu ?
089.ANAK :
Jangan takut ibunda, anakmu juga rela
mati untuk menegakkan ajaran Allah.
090.MASYITOH :
Anakku, Alhamdulillahhirrobbil’alamin.
091.ANAK :
Aku rela berkorban ibu, aku ikhlas, aku tidak takut.
092.FIRAUN :
Husy ! cerigis !
093.ANAK :
Aku tidak takut padamu firaun, sebab engkau raja yang lalim. yang kutakuti
hanyalah Allah.
094.FIRAUN :
(SEMAKIN MARAH) Kurang ajar, diam !
095.PUTRI FIRAUN :
Ayah sabar. (KEPADA MASYITOH) ibu Masyitoh sadarlah ibu..
096.MASYITOH :
Maafkan kami putri, untuk masalah ini kami tak bisa tinggal diam..
097.FIRAUN :
(SEMAKIN MARAH) Diam kataku !!!
SUATU KEJUTAN, BAYI MASYITOH BISA BICARA.
098.BAYI :
Kita jangan bisa diam ibu, kita harus terus menyerukan asma Allah, kita harus
terus menerus menegakkan ajaran Allah.
099.PENGAWAL 1 :
Bayi bisa bicara ?
100.ORANG 1 :
Inikah tanda-tanda kebenaran masyitoh.
101.ORANG 2 :
Inikah keajaiban Allah.
102.ORANG 3 :
Ya Allah, engkau maha besar.
103.ORANG 4 :
Sungguh-sungguh mukjizat.
104.FIRAUN :
Jangan percaya, itu sihir !
105.BAYI :
Ini bukanlah sihir, ini kebenaran. kalau engkau memang ingin menghukum kami
karena kebenaran, hukumlah kami, kami akan tetap pada pendirian.
106.MASYITOH :
Alhamdulillah, anakku…
107.BAYI :
Kami hanya mengakui bahwa Allah Tuhan kami, tidak ada yang lain yang akan kami
sembah selain Allah. Kebenaran akan selalu menang. meskipun kami kalah di
duniamu, tetapi kami akan memenangkan kebenaran ini di dunia Allah, di akhirat.
Ya Allah kami mohon restu-Mu, karuniailah rahmat dan hidayah-Mu, amin.
108.KEL.MASYITOH :
Amin, Ya robbal ‘alamin, semoga Allah merestui.
109.FIRAUN :
Bakar mereka sekarang juga !
SEMENTARA ORANG-ORANG
TERTEGUN MENYAKSIKAN KEBENARAN, PARA PENGAWAL FIRAUN MEMASUKKAN MASYITOH DAN
KELUARGNYA DI ATAS TUNGGU RAKSASA YANG APINYA MENYALA-NYALA. MASYITOH DAN
KELUARGA MENGHADAPI KEMATIAN ITU DENGAN SENYUM.
(LAGU ORANG ORANG)
Ya Allah, ya Tuhan segala
makhluk
Api itu telah berkobar
menyala
Siap menerkam yang
mendekatnya
Siap melahap siapa saja
Namun karna
keagunganMu
Ibu Masyitoh
tersenyum bangga
Namun karna
ridhoMu
Keluarga
masyito tabah menghadapi cobaan in
Ya Allah, Ya Tuhan yang
maha di raja
Sejukkanlah hati masyitoh
Yang terbakar kobar
kemarahan firaun
Ya Allah yang maha sejuk,
sejukkanlah segala ummat…
FIRAUN TERDUDUK DIAM.
110.PUTRI FIRAUN :
Ibu masyitoh !!
(Lagu
Putri Firaun)
Ibu
Masyitoh yang suci
kau
hadapi kematian dengan senyum kemenangan
kau
hadapi siksaan firaun dengan kebanggaan
karena
memang kebenaran yang kau yakini
pilihan
jalan yang kau lalui
adalah
jalan Ilahi
jalannya
yang suci
kau
tebar wangi surga sampai kini
karna memang itulah wanginya hati dan jihadmu
wanginya
jiwa, karena keluhuranmu
ibu
masyitoh, selamat jalan
surga
telah menantimu
Selesai. Wasslamu’alaikum wr. wb.
Puthut Buchori
[mementaskan naskah drama ini harus ada
pemberitahuan kepada penulis]
---
04.20” * 28 mei 2003---
Tentang Puthut Buchori
Nama Lengkap
Puthut Buchori Ali Marsono, Kelahiran 6 September 1971. Alumni Jurusan teater
ISI Yogyakarta, Selain Menjadi Direktur Artistik Bandungbondowoso ready on
stage, Juga direktur Artistik di Teater MASA Jokjakarta, Perfomer Artist
Post Punk Perfomance, dan bekerja secara freelance pada beberapa
kelompok kesenian. Saat ini aktif menjadi konseptor dan pemimpin redaksi
Underground Buletin Sastra ASK [Ajar Sastra Kulonprogo]. Berteater sejak kelas
satu SMP di teater JIWA Yogyakarta pimpinan Agung Waskito ER. Telah Berproses
teater lebih dari 100 repertoar, baik sebagai sutradara, pemain, tata artistik
maupun tata lampu. Pernah membina kelompok teater, antara lain : Teater MAN
Yogyakarta 1, Teater Puspanegara SMUN 5 Yogyakarta, SMUN 1 Depok Sleman
Yogyakarta, Teater Cassello SMUN 1 Wates Kulonprogo Yogyakarta, Teater
Thinthing Wates Kulonprogo Yogyakarta, SMU Kolese GONZAGA Jakarta (event
tertentu), Kolese LOYOLA Semarang Jateng (event Tertentu). Teater Sangkar UPN
Veteran Yogyakarta, Teater RAI ISI Yogyakarta, Teater DOEA KATA ISI Yogyakarta,
dan saat ini sedang merintis kelompok teater di Wates Kulonprogo Yogyakarta.
Tinggal di Gowongan Kidul Jt3/412 Yogyakarta, HP. 08179417613,
e-mail:masa_teater@yahoo.com
gan mau izin mau mementaskan naskah ini
BalasHapuska minta izin untuk menggunakan tek drama ini . untuk acara mulid nabi
BalasHapusAssalamualaikum kak
BalasHapussaya mohon izin menggunkan naskah drama ini untuk event drama loba akhirussanah di pondok kak. apakah boleh?
Mohon izin menggunakan teks untuk pementasan drama
BalasHapusAssalamualaikum" mohon izin untuk menggunakan teks untuk drama acara isro' mi'roj
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus